Kamis, 29 September 2011

Borobudur

Jogja / Obyek Wisata / Wisata Candi / Candi Borobudur

CANDI BOROBUDUR - Candi Budha Terbesar di Abad ke-9

Borobudur Borobudur Borobudur Borobudur
Album Foto (12 foto)

CANDI BOROBUDUR

Alamat: Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Koordinat GPS: S7°36'28.3" E110°12'13.5" (lihat peta)
Borobudur adalah candi Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter. Candi Borobudur selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja.

Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-9

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.
Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.
Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.
Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Koordinat GPS: S7°36'28.3" E110°12'13.5" | S7.607861 E110.203750

Hotel + Vacation Rental (radius 1 km)

Where to Go (radius 5 km)

  • 3D2N Free and Easy Yogyakarta Package
  • Tentang YOGYES.COM

    YogYES.com (www.yogyes.com) An exceptional website, full of rich content about the city and its culture, with numerous tips for travellers. ~ Lonely Planet
    Visit Yogyakarta, http://www.yogyes.com/, is an extremely useful English-language Web site. ~ The Washington Post
    selengkapnya...

Pesona Pulau Dewata


www.gebang9.blogspot.com

01 Desember 2010

Wisata Baturaden

Baturaden terletak di Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah, Pulau Jawa, Negara Indonesia.
Baturaden adalah sebuah kawasan wisata yang berudara sejuk dan dingin, berada di sebelah utara Kota Purwokerto ibukotanya Kabupaten Banyumas, tepatnya dilereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturaden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti angkutan kota atau taksi, jaraknya dari Kota Purwokerto sekitar 20 km.
Kawasan Baturaden cenderung udaranya sangat dingin di malam hari, pengunjung disarankan membawa perlengkapan untuk melindungi diri dari udara dingin, seperti jaket, baju hangat dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang banyak datang berwisata kesini, maka dikawasan ini banyak berdiri penginapan seperti hotel dan vila. Wisatawan banyak yang datang kesini pada hari minggu dan hari libur nasional. Baturaden adalah tempat yang nyaman untuk tempat rekreasi bersama keluarga.

Beberapa Tempat Wisata Di Kawasan Baturaden
Pancuran Telu
Air panas yang keluar dari pancuran ini mengandung belerang yang berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit kulit dan tulang. Wisatawan dapat menikmati kehangatan air dan manfaatnya dari Pancuran 3 (Telu) ini. Pancuran ini terletak di sebelah bawah Pancuran Pitu.

Pancuran Pitu
Kawasan wisata Pancuran Pitu memiliki keindahan alam dan hutan sebagai tempat untuk rekreasi. Kawasan wisata Pancuran 7 (Pitu) terletak sekitar 2,5 km dari Lokawisata Baturaden dan terletak di sebelah atas Pancuran Telu.

Telaga Sunyi
Telaga Sunyi adalah sebuah telaga yang indah serta berair dingin. Tempat rekreasi ini terletak sekitar 3 km di sebelah timur Lokawisata Baturaden.

Goa Sarabada
Di Goa Sarabada terdapat bebatuan warna keemasan yang menakjubkan serta pengunjung dapat menikmati kesegaran air hangat dan dingin di goa ini.

Curug Cipendok
Curug Cipendok adalah obyek wisata air terjun, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 92 meter serta dikelilingi oleh hutan dan pemandangan alam yang indah.

Curug Ceheng
Curug Ceheng adalah obyek wisata air terjun, uniknya disekitat obyek wisata ini banyak berterbangan satwa lawa.

Pemandian Kali Bacin
Pemandian Kali Bacin adalah obyek wisata peninggalan jaman Belanda, disini wisatawan dapat menyembuhkan penyakit kulit dan tulang dengan mandi disini sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.

Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan adalah merupakan camping ground yang sering digunakan oleh para pecinta alam serta pencinta kegiatan out bond.

Taman Kaloka Widya Mandala
Taman Kaloka Widya Mandala adalah sebuah kebun binatang sebagai sebuah tempat rekreasi, sekaligus juga sebagai tempat wisata edukasi.
Taman ini memiliki koleksi binatang dari berbagai negara, seperti dari Asia, Australia dan Negara Belanda. Koleksi binatang tersebut antara lain seperti Gajah, Monyet, Cendrawasih, Buaya Irian, Iguana, Orang Utan, Rusa, Kambing kaki tiga, Sapi kaki lima, Beruk (Buing), Ayam Mutiara, Ayam Kate, Elang Bondol, Kaswari dan sebagainya.

Museum BRI
Museum BRI adalah satu-satunya museum perbankan di Indonesia yang berada di Kota Purwokerto.
Pada tahun 1895, Bank Rakyat Indonesia didirikan oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Purwokertche Hulp en Spaarbank der Inlandche Bestuurs Ambtenaren.

Wisata Kuliner
Disamping menikmati wisata alam, wisatawan dapat juga menikmati masakan khas Purwokerto, seperti Mendoan, Keripik, Gudeg Purwokerto, Dage, Gethuk Sokaraja, Serabi dan lainnya.
 
http://sosiologismadapareschool.blogspot.com/2009/01/pengertian-sosiologi.html

Kamis, 15 Januari 2009

PENGERTIAN SOSIOLOGI

PENGERTIAN SECARA ETIMOLOGISecara Etimologi / harfiah atau berdasarkan makna kata SOSIOLOGI berasal dari 2 suku kata yaitu dari kata Latin SOCIUS yang berarti KAWAN dan kata Yunani LOGOS yang berarti KATA atau BERBICARA jadi menurut Auguste Comte Sosiologi berarti “BERBICARA MENGENAI MASYARAKAT”.

PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI
1) AUGUSTE COMTE Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
2) MAX WEBER Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang tindakan social atau perilaku-perilaku manusia
3) EMILE DURKHEIM Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara perpikir dan cara merasakan sesuatu.

4) HERBERT SPENCER Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem

5) PITIRIM SOROKIN Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang : 1.Hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala social,misalnya : gejala ekonomi,politik,social,dll 2.Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala-gejala social dengan gejala non social (biologis) 3.Ciri-ciri umum dari semua gejala-gejala social yang terjadi dalam masyarakat
6) RAOUCEK & WARREN Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok sosial
7) WILLIAM F. OGBURN & MAYER F. NIMKOFF Sosiologi adalah Penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social dan hasil-hasil dari interaksi tersebut
8) J.A.A. VAN DORN & C.J. LAMMERS Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan proses- proses kemasyarakatan yang bersifat stabil
9) PAUL B. HORTON Sosiologi adalah Ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok-kelompok masyarakat dan produk/hasil dari kehidupan kelompok tertentu
10) MAC IVER Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hubungan-hubungan social yang terjadi dalam masyarakat
11) J. GILLIN Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalam masyarakat
12) P.J. BAOUMAN Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan tentang manusia dan hubungan-hubungan antar golongan manusia
13) Mr. J. BIERENS De HAAN Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan tentang masyarakat manusia, baik mengenai hakekatnya, susunannya, hubungannya, kodrat-kodrat yang menggerakkannya, mengenai kesehatan dan perkembangan masyarakat.
14) GEORGE SIMMEL Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari perhubungan sesama manusia ( Human Relationship )
15) LESTER FRANK WARD Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan manusia dan apa saja yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya.
16) WILLIAM KORNBLUM Sosiologi adalah Suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku-perilaku anggotanya yang menjadikannya masyarakat yang bersangkutan ke dalam berbagai kelompok-kelompok dan berbagai kondisi-kondisi
17) ALLAN JOHNSON Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu system social dan bagaimana system tersebut mempengaruhi individu dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi system itu.
18) VANDER ZANDEN Sosiologi adalah Studi ilmiah tentang interaksi manusia di masyarakat.
19) ANTHONY GIDDENS Sosiologi adalah Studi tentang kehidupan social manusia, kelompok-kelompok manusia dan masyarakat.
20) MAYOR POLAK Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan diantara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
21) SELO SOEMARDJAN & SOELAEMAN SOEMARDI Sosiologi adalah Ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur social dan proses social termasuk perubahan-perubahan social yang terjadi di masyarakat.
22) SOERJONO SOEKANTO Sosiologi adalah Ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
23) HASSAN SHADILY Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya

SOSIOLOGI SBG SUATU DISIPLIN ILMU

Ilmu dapat didefenisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pikiran ( logika ) dan bersifat objektif. Secara garis besar Sifat Ilmu Pengetahuan dapat digambarkan sebagai berikut :
RASIONAL Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan rasio (nalar) dan hasilanya dapat diterima oleh akal sehat
OBJEKTIF Kebenaran yang dihasilkan ilmu itu merupakan kebenaran tentang pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataannya
AKUMULATIF Ilmu dibentuk dengan dasar oleh teori yang lama, yang disempurnakan sehingga menghasilkan teori yang lebih sempurna
EMPIRIS Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian oleh pancaindra,

Menurut Harry M. Johnson Sosiologi dapat dikatan sebagai suatu disiplin ilmu karena dapat memenuhi syarat – syarat diatas, Yaitu :
1.Sosiologi bersifat EMPIRIS, Yaitu Sosiologi mempelajari masalah yang terdapat didalam masyarakat berdasarkan hasil pengamatan atau hasil observasi dari pancaindera.
2.Sosiologi bersifat TEORITIS, Yaitu Sosiologi terdiri atas sejumlah konsep-konsep yang saling berhubungan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
3.Sosiologi bersifat KUMULATIF, Yaitu Sosiologi terus mengembangan konsep-konsep dan teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki dan terus disempurnakan sehingga dapat menjelaskan gejala-gejala social yang terjadi dalam masyarakat
4.Sosiologi bersiaft NON ETIS, Yaitu Sosiologi hanya menggambarkan apa adanya suatu fenomena yang terjadi dimasyarakat dan menjelaskanya secara analitis bikan mempermasalahkan fenomena tersebut tentang baik atau buruknya, benar atau salahnya, boleh atau tidak bolehnya suatu fenomena atau gelaja social terjadi dimasyarakat

SOSIOLOGI SBG SUATU METODE

Sebagai suatu metode, Sosiologi menggunakan cara-cara yang ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala social, fenomena-fenomena social, aspek-aspek yang terjadi di masyarakat. Jadi sosiologi sebagai suatu metode sangat berhubungan erat dengan PENELITIAN.

Secara garis besar metode-metode penelitian yang digunakan di dalam disiplim ilmu sosiologi menurut Soerjono Soekanto adalah :
1.Metode Kualitatif adalah Cara yang digunakan dalam memahami gejala-gejala social dan fenomena-fenomena social dengan memberikan pemaknaan atau penilaian terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Umumnya Penggunaan metode kualitatif dilakukan apabila data yang diperoleh dari hasil penelitiantidak dapat dijabarkan atau diukur dengan menggunakan angka-angka yang bersifat eksak. Secara garis besar ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam Metode kualitatif, Yaitu :
1)Pendekatan Historis Yaitu Pendekatan penelitian yang menganalisis peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena yang terjadi dimasa lalu untuk merumuskan atau menghasilkan prinsip-prinsip umum dari peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena tersebut.
2)Pendekatan Komparatif Yaitu, Pendekatan yang digunakan dengan cara membandingkan peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena yang terdapat diantara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
3) Pendekatan Studi Kasus Yaitu, Cara penelitian yang memusatkan perhatian pada peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena tertentu yang terjadi dalam masyarakat, kelompok-kelompok social maupun individu. Pendekatan terhadap suatu kasus tertentu umumnya dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif (secara menyeluruh).
2. Metode Kuantitatif adalah Cara yang digunakan dalam memahami peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena dimana data yang diperoleh dari hasil penelitianya didasarkan pada angka-angka. atau dengan kata lain penelitian yang menggunakan keterangan-keterangan dengan angka-angka sehingga peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena dapat diukur dan dianalisa. Secara umum metode kuantitatif menggunakan pendekatan :
Pendekatan Statistik Yaitu, Pendekatan yang menggunakan kumpulan datanya berupa angka-angka yang disajikan dalam bentuk distibusi frekuensi, diagram untuk menggambarkan suatu peristiwa-peristiwa, gejala-gejala, fenomena-fenomena tertentu dan dianalisis dengan menggunakan formula atau rumus tertentu

MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI

Dengan mempelajari Sosiologi kita dapat :
1) Mempelajari, menjelaskan, menganalisis dan meneliti fenomena social, gejala social dan masalah-masalah social yang terjadi dimasyarakat
2) Hasil-hasil penelitian Sosiologi dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan atau sebagai acuan untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam pembangunan
3) Hasil-hasil penelitian Sosiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah social yang terjadi dimasyarakat.
4) Metode-metode penelitian Sosiologi mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi dan menginterpretasikan data yang menyangkut hubungan sebab akibat dalam aspek-aspek kehidupan manusia

PERILAKU MENYIMPANG

I. PENGERTIAN
Ada beberapa defenisi perilaku menyimpang, yang diajukan oleh beberapa Sosiolog. Antara lain :
J James Vander Zanden
Perilaku meyimpang : Perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
J Robert M. Z. Lawang
Perilaku menyimpang : semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial (masyarakat) dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang untuk memperbaiki hal tersebut.
J Bruce J. CohenPerilaku menyimmpang : Setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri ( tidak bisa bersosialisasi/beradaptasi ) dengan kehendak-kehendak masyarakat.
J Paul B. Horton
Perilaku menyimpang : setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat
II. JENIS-JENIS PERILAKU MENYIMPANG
Perilaku menyimpang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria atau sudut pandang, Yaitu :
A Berdasarkan jenisnya
1. Perilaku menyimpang primer, yaitu perilaku menyimpang yang baru pertama kali dilakukan oleh seseorang 2. Perilaku menyimpang sekunder, yaitu perilaku menyimpang yang merupakan pengulangan dari perilaku menyimpang sebelumnya
B Berdasarkan efek / dampaknya
1. Perilaku menyimpang positif adalah perilaku menyimpang yang memiliki dampak positif, biasanya berupa inovasi yang memberikan mutu kehidupan masyarakat. Contoh............
2. Perilaku menyimpang negatif adalah perilaku menyimapng yang memberiakn dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat atau bersifat anti sosial. Contoh...........
C Berdasarkan bentuknya
1. Perilaku menyimpang yang bukan merupakan kejahatan atau kriminala adalah perilaku menyimapang yang bukan merupakan tindak pidana. Contoh......................
2. Perilaku menyimpang yang merupakan kejahatan / kriminal adalah perilaku menyimpang yang dikenai ancaman atau sanksi pidana. Contoh.............
3. Kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang yang umunyadilakukan oleh para remaja, Contoh...........
III. BENTUK-BENTUK PERILAKU MENYIMPANG
Menurut Robert M.Z. Lawang perilaku menyimpang dapat dibedakan dala 4 bentuk, yaitu :
1. Perilaku menyimpang yang dianggap sebagai kejahatan atau kriminal, Contoh.............
2. Penyimpangan seksual yaitu perilaku seksual yang tidak lazim dan lain dari biasanya. Contoh.............
3. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya, Contoh...........
4. Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan konsumsi yang berlebih-lebihan, Contoh.........
IV. FUNGSI PRILAKU MENYIMPANG
1. Perilaku menyimpang memperkokoh nilai dan norma-norma sosial yang terdapat di dalam masyarakat
2. Perilaku menyimpang akan memperjelas batas-batas moral yang terdapat dalam masyarakat
3. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan menumbuhkan kesatuan masyarakat
4. Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial

V. BEBERAPA KONSEP PENTING TENTANG PERILAKU MENYIMPANG
1. Seseorang dikatakan berperilaku menyimpang karena orang lain / masyarakat mengatakan/menganggapnya seperti itu, dengan kata lain adanya kesepakatan dimasyarakat behwa perilaku itu bersifat menyimpang.contoh.................
2. Perilaku yang termasuk dalam perilaku menyimpang berbeda dari waktu ke waktu atau setiap masa & jaman berbeda. Contoh.......
3. Perilaku yang dianggap perilaku menyimpang oleh sebuah masyarakat belum tentu dianggap sebagai perilaku menyimpang oleh masyarakat lain. Contoh..........
4. Perilaku menyimpang bisa berupa tindakan kriminal bisa juga bukan merupakan tindakan kriminal. Contoh...........
5. Ada pelanggaran hukum yang bukan merupakan perilaku menyimpang
6. Masyakat ada kalanya sangat mengecam perilaku menyimpang , namun kadang bersikap biasa-biasa saja terhadap beberapa perilaku menyimpang lainnya. Contoh..............

PENGENDALIAN SOSIAL

PENGERTIAN
Joseph S. Roucek Pengendalian sosial : Segala proses baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai – nilai sosial yang berlaku.
Peter L. Berger Pengendalian sosial : Berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota – anggotanya yang menyimpang
John J. Macionis Penegdalian sosial : Berbagai sarana untuk mendorong warga masyarakat agar bersedia mematuhi norma – norma yang berlaku
Bruce J. Cohen Pengendalian sosial : Cara – cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak – kehendak masyarakat
Craig Calhoun, Donald Light, Suzanne Keller Pengendalian sosial : Segala usaha dari kelompok atau masyarakat untuk mengatur perilaku anggotanya agar sesuai dengan norma – norma yang berlaku
CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Dilihat dari dimensi pelaksanaannya , pengendalian sosial dapat dibagi atas :
1. Cara Persuasif Cara persuasif merupakan upaya pengendalian sosial yang menekankan pada tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing warga masyarakat agar bersedian bertindak sesuai dengan norma – norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Atau dengan kata lain upaya persuasif cenderung menekankan pada upaya penyadaran masyarakat tentang perilaku meyimpang Contoh............................
2. Cara Koersif Cara koersif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan pada tindakan yang sifatnya memaksa warga masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, umumnya cara iini digunakan apabila cara persuasif tidak berhasil. Contoh...........
SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL
Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial terdiri dari :
1. Upaya Preventif Upaya preventif adalah berbagai upaya sosial yang dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai perilaku menyimpang atau terjadinya gangguan terhadap kedamaian dan ketertiban masyarakat Contoh............
2. Upaya refresif Upaya preventif adalah berbagai upaya untuk mengembalikan kedamaian dan ketertiban masyarakat yang terganggu akibat berbagai perilaku menyimpang, Upaya refresif biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian sanksi kepada warga masyarakat yang menyimpang atau yang melanggar norma yang berlaku. Contoh.................
JENIS – JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa jenis pengendalian sosial yang berfungsi untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang di masyarakat, yang meliputi :
1. Gosip / Desas – desus Gosip atau desas – desus atau kabar burung yaitu informasi yang menyebar secara cepat dan tidak berlandaskan pada bukti atau fakta yang kuat, tidak jelas sumbernya, dan tersebar melalui pembicaraan orang. Namun demikian informasi tersebut bisa saja benar bisa juga salah. Pada umumnya, orang tidak senang bila menjadi sasaran gosip sebab gosip menyebabkan perubahan sikap masyarakat terhadap orang yang menjadi sasaran gosip. Oleh karena itu, orang akan berusaha agar tidak menjadi sasaran gosip. Jadi secara umum gosip menjadikan seseorang menyadari kesalahan lalu berusaha bertindak sesuai dengan norma/aturan yang berlaku.namun gosip kadang tidak efektif jika tidak didukung oleh budaya malu. Contoh.......................
2. Teguran Teguran adalah peringatan yang dilakukan oleh satu pihak kepada pihak lain yang bertujuan untuk menyadarkan pihak yang melakukan perilaku menyimpang sehingga diharapkan pihak tersebut tidak mengulangi tindakannya. Contoh...........................
3. Hukuman / Sanksi Hukuman atau sanksi adalah perlakuan tertentu yang sifatnya tidak mengenakkan atau menimbulkan penderitaan yang diberikan kepada pihak pelaku perilaku menyimpang. Secara umum hukuman berfungsi untuk menyadarkan pelaku perilaku menyimpang sehingga tidak melakukan perilaku menyimpang lagi dan memberikan contoh kepada pihak yang tidak melakukan perilaku menyimpang, bahwa bila mereka melakukan perilaku menyimpang akan mendapatkan hukuman. Contoh........................
4. Celaan Celaan adalah tindakan kritik atau tuduhan terhadap suatu pandangan, sikap, dan perilaku yang tidak sesuai dengan pandangan, sikap, dan perilaku yang umumnya di masyarakat. Celaan lebih mudah dimengerti oleh seseorang karena diekspresikan dalam bentuk ucapan, protes atau kritik yang terbuka dan langsung menuju sasaran Contoh....................
5. Pengucilan Pengucilan adalah tindakan pemutusan hubungan sosial dari sekelompok orang terhadap seorang yang berperilaku menyimpang. Tujuan pengucilan agar supaya orang yang melakukan perilaku menyimpang dapat melakukan interopeksi diri agar tidak mengulangi perbuatan yang menyimpang. Contoh.................................
6. Ejekan Ejekan adalah tindakan yang membicaraka seseorang dengan menggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan atau kata-kata yang berlebihan serta bermakna negatif Contoh................
7. melalui Pendidikan Pendidikan merupakan lembaga pengendalian sosial yang penting karena melalui pendidikan orang akan memahami, orang akan tahu, mengakui dan mengajarkan yang baik agar orang bersedia berperilaku yang sesuai dengan norma-norma yang terdapat di masyarakat. Contoh.....................................
8. melalui ajaran Agama Secara umum agama memberikan pedoman hidup atau memberikan ajaran tentang apa yang baik, yang benar bagi seseorang untuk berperilaku baik dalam hubunganya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam. Contoh..............................
FUNGSI PENGENDALIAN SOSIAL
1. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma/aturan yang berlaku dimasyarakat
2. Memberikan imbalan kepada orang yang menaati norma/aturan
3. Mengembangkan rasa takut dan menciptakan rasa malu
4. Menciptakan sistem hukum
LEMBAGA – LEMBAGA PELAKSANA PENGENDALIAN SOSIAL
1. Kepolisian Secara umum kepolisian merupakan lembaga yang berwenang untuk melaksanakan berbagai pengendalian terhadap perilaku – perilaku yang menyimpang yang terjadi di masyarakat, Sebagai alat negara untuk menegakkan hukum, memelihara serta meningkatkan ketertiban hukum, Sebagai pengayom dengan memberikan perlindungan dan pelayanan bagi tegaknya peraturan perundang-undangan.
2. Lembaga Peradilan Lembaga peradilan berfungsi untuk memberikan putusan hukum kepada warga masyarakat yang melakukan perilaku menyimpang atau yang melanggar norma hukum, Peradilan juga dapat mebuat putusan mengenai penyelesaian perselisihan antara du pihak yang bertikai. Jadi denga adanya lembaga peradilan maka status hukum dari sebuah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seseorang dapat diketahui dengan jelas.
3. Lembaga Adat Lembaga adat di Indonesia sebenarnya hanya sebagai pelengkap peraturan hukum tertulis, Peranan adat dapat dilihat pada sebuah masyarakat yang masih memegang teguh norma – norma adat. Misalnya warga masyarakat yang melanggar adat atau tradisi pada umumnya akan diberikan sanksi. Misalnya, tokoh adat yang memberikan sanksi berupa pengusiran dari lingkungan suku akibat seseorang menggar adat nenek moyang
4. Tokoh masyarakat Tokoh masyarakat adalah individu – individu yang dianggap memiliki pengaruh atau wibawa di masyarakat, atau orang yang disegani atau dihormati di masyarakat karena tutur kata atau tindakan atau perilakunya dapat menjadi contoh yang baik di masyarakat. Secara umum peranan tokoh masyarakat diharapkan mampu mencegah terjadinya perilaku menyimpang di masyarakat. Misalnya peranan Ketua RW,RT dalam menjaga ketertiban masyarakat yaitu dengan meningkatkan siskamling atau dapat melakukan teguran – teguran terhadap berbagai perilaku menyimpang di masyakat

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

I. PENGERTIAN : Dalam kehidupan sehari-hari, orang lebih sering membicarakan kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. Setiap hari orang bahkan melihat, mempergunakan dan kadang-kadang mungkin merusak kebudayaan. Kebudayaan sebenarnya secara khusus dipelajari oleh disiplin ilmu Antropologi. Walaupun demikian, seorang yang memperdalam perhatiannya terhadap Sosiologi yang mempelajari masyarakat tak mungkin lepas dari pengetahuan tentang kebudayaan, karena antara masyarakat dan kebudayaan saling berhubungan erat dimana setiap masyarakat pasti memiliki kebudayaan dan kebudayaan bisa ada ketika ada sebuah masyarakat. Untuk lebih jelasnya kita akan mempelajari beberapa hal yang menyangkut kebudayaan. 1) SECARA ETIMOLOGI Secara etimologis pengertian kebudayaan dapat dikemukakan sbb : 1. Kontjaraningrat, menulis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “buddhayah” yang bentuk jamaknya “buddhi” yang berarti “budi atau akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal manusia 2. Bekker, menyebutkan bahwa kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu “abhyudaya” yang berarti hasil baik, kemajuan, kemakmuran yang serba lengkap yang juga kata ini menunjuk pada kemakmuran, kebahagiaan, kesejahteraan moral dan rohani maupun materi dan jasmani. Tetapi secara singkat Bekker mengartikan kebudayaan sebegai penciptaan, penerbitan dan pengolahan nilai- nilai insani/manusiawi, tercakup didalamnya usaha membudayakan bahan alam mentah serta hasilnya dimana hal ini dapat dilihat dari hasil kerajinan. 2) MENURUT PARA AHLI Pada umumnya, orang awam mengartikan kebudayaan secara sempit seperti kebudayaan hanya menyangkut tentang hasil seni, keindahan, tari-tarian,dll sebagainya. Padahal pengertian kebudayaan cakupannya sangat luas, hal itu dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli tentang kebudayaan yaitu : & Taylor, mengartikan kebudayaan sebagai “keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat” & Koentjaraningrat, mengartikan kebudayaan sebagai “keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia” & C. Wisser, A.Davis & A. Hoebel, mereka semua mengartikan kebudayaan sebagai “Perbuatan yang pada dasarnya merupakan insting selanjutnya dimodifikasi / diperbaharui dan dikembangkan melalui suatu proses belajar” & Ralf Linton, mengemukakan bahwa Kebudayaan sebagai “konfigurasi/perwujudan dari tingkah laku yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat” & C. Klukhohn & W.H.Kelly, merumuskan bahwa Kebudayaan adalah “pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah yang tersirat/eimplisit maupun tidak tersirat/eksplisit, yang rasional maupun irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia” & Harjoso, mengemukakan inti kebudayaan adalah 1. Kebudayaan yang terdapat didalam masyarakat berbeda antara satu dengan yang lain 2. Kebudayaan itu dapat diteruskan dan dapat diajarkan 3. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen-komponen biologis, psikologis, dan sosiologis dari eksistensi/keberadaan manusia. 4. Kebudayaan itu berstruktur atau mempunyai cara atau aturan tertentu 5. Kebudayaan terbagi atas berbagi aspek-aspek baik itu social, psikologis 6. Kebudayaan itu bersifat dinamis atau selalu berubah 7. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu bersifat relative atau antara masyarakat yang satu berbeda dengan denga masyarakat yang lain & Roucek & Warren, Kebudayaan itu terwujud bukan hanya seni tetapi juga terwujud dalam benda-benda yang terdapat disekeliling maupun yang dibuat oleh manusia, jadi menurut Roucek dan Warren Kebudayaan adalah ”cara hidup yang dikembangkan oleh sebuah masyarakat guna memenuhi keperluan dasarnya untuk dapat bertahan hidup, meneruskan keturunannya dan mengatur pengalaman sosialnya” & Herkovits & Malinowski, memberikan defenisi kebudayaan sebagai “suatu yang superorganik atau bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus dan berkesinambungan meskipun manusia yang ada didalamnya silih berganti karena proses kelahiran dan kematian” & Hassan Shadily, mengemukakan kebudayaan berarti “keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat, berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, kebiasaan,dll” & Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi, mengemukakan bahwa kebudayaan adalah “semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Semuanya dapat berupa teknologi dan hasil benda. & Abdul Syani, mengemukakan tiga hal yang terkandung dalam kebudayaan yakni : kebudayaan hanya dimiliki oleh masyarakat manusia, kebudayaan itu diturunkan melalui proses belajar dari tiap individu, kebudayaan merupakan pernyataan perasaan dan pikiran manusia” & Sukidin, Basrowi & Agus Wijaka, mendefenisikan kebudayaan sebagai “keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar” Dari berbagai pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa Kebudayaan adalah : 1. Segala sesuatu yang dilakukan manusia dan dihasilkan manusia dan meliputi : ? Kebudayaan materil (bersifat jasmaniah/kebendaan) yang meliputi benda-benda hasil ciptaan manusia misalnya kendaraan, alat rumah tangga,dll ? Kebudayaan non materil (bersifat rohaniah) yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba misalnya agama, bahasa,dll 2. Kebudayaan tidak diwariskan secara biologis melainkan diperoleh dengan cara belajar, misalnya walaupun secara biologis/terlahir anda termasuk dalam suatu masyarakat yang mempunyai kebudayaan anda tidak meungkin langsung tahu kebudayaan yang terdapat didalam masyarakat anda tetapi anda harus belajar dulu baru bias tahu misalnya untuk mengetahi suatu bahasa daerah tertentu harus dipelajari, 3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinan untuk menghasilkan sebuah kebudayaan. II. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN Herskovits, mengajukan adanya 4 unsur pokok dalam kebudayaan : 1)Alat-alat teknologi 2)System ekonomi termasuk mata pencaharia 3)Keluarga 4)Kekuasaan politik Brosnilaw Malinowski, unsur-unsur pokok kebudayaan adalah ; 1)Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekitarnya 2)Organisasi ekonomi 3)Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan Misalnya keluarga 4)Organisasi militer Dari berbagai pendapat diatas Koentjaraningrat membuat suatu kesimpulan yang sangat umum digunakan oleh para SOSIOLOG dan ANTROPOLOG mengemukakan bahwa secara umum unsur-unsur kebudayaan adalah : 1) Sistem religi dan upacara keagamaan 2) Sistem dan organisasi kemasyarakatan 3) Sistem pengetahuan 4) Bahasa 5) Kesenian 6) Sistem mata pencaharian 7) Sistem teknologi dan peralatan III. HAKIKAT & WUJUD KEBUDAYAAN Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang beranekaragam dan berbeda-beda, namun setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat/keberadaan yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun. Yaitu : ? Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia ? Kebudayaan telah ada terkebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan artinya kebudayaan ada dari generasi ke generasi ? Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya ? Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan yang diizinkan. Dan Koentjaraningrat menggolongkan tiga wujud kebudayaan, yaitu sbb : @ Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma/peraturan,dsb Wujud kebudayaan ini bersifat mengatur, mengendalikan dan memberi arah pada tingkah laku manusia di dalam masyarakat, baik berupa tata kelakuan, Baik tertulis maupun tidak tertulis. @ Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat Wujud kebudayaan ini dapat pula disebut sistem sosial yakni aktivitas-aktivitas manusia dalam berinteraksi sosial dan bergaul, dimana interaksi ini selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat atau tata kelakuan.Wujud kebudayaan ini sudah sampai pada tingkat kelakuan sehingga dapat diobservasi/dilihat dan dapat didokumentasikan. @ Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia Wujud kwbudayaan ini disebut juha kebudayaan fisik. Dimana berwujud benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat oleh panca indera. IV. FUNGSI KEBUDAYAAN Secara umum kebudayaan mempunyai fungsi sangat besar dalam kehidupan masyarakat antara lain, yaitu : 1. Dengan adanya kebudayaan manusia/masyarakat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Sebagai contoh kebutuhan akan makanan dan minuman manusia/masyarakat berusaha membuat alat-alat yang bisa digunakan untuk mencari makanan. 2. Dengan adanya kebudayaan manusia/masyarakat dapat melindungi dirinya dari kekuatan-kekuatan alam baik yang bersifat masuk akal maupun yang tidak masuk akal. Sebagai contoh manusia/masyarakat kadang melakukan upacara-upacara adat yang berhubungan dengan alam agar alam tidak marah pada manusia/masyarakat misalnya melarung kepala kerbau ke laut. Kadang ini berlaku pada masyarakat tradisional 3. Pada masyarakat modern kebudayaan bahkan berfungsi memberikan kemungkinan bagi manusia/masyarakat untuk mengeksploitasi atau mengelolah alam dan mengatasi kekuatan-kekuatan alam. Sebagai contoh penggunaan alat-alat modern untuk mengatasi bencana-bencana alam atau penggunaan alat modern untuk mengolah Sumber daya alam. 4. Kebudayaaan mengatur manusia/masyarakat agar manusia/masyarakat dapat mengerti bagaimana seharusnya/sebaiknya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau berinteraksi dengan orang lain (sebagai control sosial). Hal ini berhubungan dengan norma-norma yang terdapat di masyarakat. 5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai wadah/tempat curahan perasaan manusia/masyarakat. Contohnya kesenian sebagai cara manusia mengekspresikan dirinya. V. PERUBAHAN KEBUDAYAAN Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan itu sangat terisolasi atau bersifat primitif tetap akan mengalami perubahan.Menurut berbagai pendapat para ahli ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan baik bersumber dari masyarakat itu sendiri atau berasal dari luar masyarakat, Yaitu : I. Faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri, terdiri atas : 1) Akibat bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk Sebagai contoh dimasyarakat betawi yang ada di Jakarta pada awalnya mengenal sistem penggunaan tanah ulayat atau tanah adat seiring dengan berkembangnya Jakarta maka terjadi perubahan peraturan tentang tanah adat menjadi bersifat pribadi-pribadi. contoh lain dengan bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan stratifikasi/pelapisan sosial dimasyarakat. 2) Adanya penemuan-penemuan baru (discoveri) atau adanya inovasi-inovasi baru (inovation) Misalnya dengan adanya penemuan radio menyebabkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti lembaga pendidikan,lembaga keagamaan dan juga akan mempengaruhi aspek-aspek kemasyarakatan yang lain, Contoh lainnya dengan ditemukannya kapal terbang atau kendaraan lainya maka akan mengubah metodr peperangan,contoh lainya dengan ditemukanya traktor maka tugas kerbau yang dulunya menggarap sawah menjadi berubah diambil alih oleh mesin sehingga sekarang aspek ekonomis dari kerbau yang paling menonjol. 3) Terjadinya pertentangan atau konflik dalam masyarakat Misanya terjadinya pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua dimana generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang bertentangan dengan pemikiran tua yang menganggap kebudayaan asing bersifat tabu dilakukan, contohnya terjadinya pergaulan yang lebih bebas antara pria dan wanita sehingga berdampak pada perbedaan kedudukan/stratifikasi pria dan wanita dimasyarakat menjadi sederajat. 4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat Misalnya terjadinya pemberontakan di Rusia 1917 menyebabkan terjadinya perubahan bentuk negara dari kerajaan berubah menjadi diktator sehingga lembaga-lembaga kemasyarakat menjadi berubah, contohnya Dalam dunia pendidikan tidak lagi memandang stratifikasi seseorang untuk memoeroleh pendidikan. II. Faktor yang berasal dari luar masyarakat itu, terdiri atas : 1) Sebab-sebab yang berasal dari perubahan fisik/alam yang ada disekitar manusia. Misalnya jika terjadi gempa bumi, atau bencana alam lainya sehingga masyarakat yang mendiami suatu daerah terpaksa harus pindah ke daerah lain meninggalkan tempat tinggalnya, sehingga dengan mendiami daerah yang baru akan mendorong mereka kembali beradaptasi sehingga mereka menghasilkan kebudayaan-kebudayaan baru baik kebudayaan baru itu masih ada sedikit campuran dari kebudayaan lama atau kebudayaan yang dihasilakn tersebut bersifat baru sama sekali tanpa mengadopsi sebagian kebudayaan lamanya, Contohnya diperkirakan awalnya suku Toraja bermukim di daerah pantai tetapi terjadi bencana alam membuat mereka menyingkir ke daerah pegunungan sehingga mereka membuat rumah berbentuk perahu yang sedikit mengadopsi kebudayaan lamanya. 2) Peperangan atau konflik dengan masyarakat lain Contohnya jika terjadi peperangan dengan masyarakat lain maka yang menang akan memaksakan/memasukkan kebudayaannya ke daerah/masyarakat yang kalah, misalnya Belanda masuk ke Indonesia karena menang perang sehingga orang Belanda ikut membawa serta agama Kristen masuk untuk dipeluk oleh sebagian masyarakat Indonesia 3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain atau terjadinya difusi kebudayaan dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat maka kita akan mengadakan hubungan dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaan sehingga akan mempengaruhi kebudayaan kedua masyarakat itu atau salah satunya akan mengalami perubahan kebudayaan, Contohnya terjadinya proses imitasi/peniruan kebudayaan barat yang terjadi di Indonesia karena pengaruh teknologi informasi yang cepat. VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANYA PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN I. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG JALANYA PROSES PERUBAHAN Didalam masyarakat dimana terjadi perubahan terdapat faktor yang mendorong proses perubahan itu, antara lain yaitu : ¯ Kontak dengan kebudayaan lain ¯ Sistem pendidikan formal yang maju ¯ Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju ¯ Sikap toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang ¯ Sistem pelapisan sosial yang bersifat terbuka ¯ Penduduk yang heterogen/majemuk ¯ adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu ¯ Adanya orientasi masyarakat ke masa depan yang lebih maju ¯ Adanya nilai sosial dalam masyarakat yang menganggap manusia senantiasa berikhtiar/berusaha untuk memperbaiki hidupnya II. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHALANGI TERJADINYA PERUBAHAN ¯ Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain ¯ Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat ¯ Sikap masyarakat yang masih sangat tradisional ¯ Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau bersifat Vested Interests ¯ Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan ¯ Adanya prasangka terhadap hal-hal baru atau hal-hal asing ¯ Hambatan-hambatan yang bersifat idiologis ¯ Adat atau kebiasaan-kebiasaanAdanya nilai sosial dalam masyarakat yang menganggap pada hakikatnya hidup itu adalah buruk dan tidak mungkin diperbaiki (adanya orang-orang yang bersikap pasrah)